BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Latar belakang dari penulisan makalah ini bertujuan pada
keingintahuan pembaca dan penulis mengenai arsip dan penyimpanan arsip, dalam
konteks tersebut penulis ingin menjabarkan apa itu arsip dan bagaimana pula
penyimpana arsip tersebut. Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara
teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan
dapat cepat ditemukan kembali. Menurut Wursanto (2001:28) yaitu: Arsip dinamis,
yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran
sehari-hari, dan Arsip statis yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara
langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
Sistem penyimpana arsip sendiri adalah suatu proses
kegiatan atau proses pengaturan mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan
dengan menggunakan sistem tertentu, menemuan kembali dengan cepat dan tepat,
penggunaan, pemeliharan, penyusutan dan pemusnaan arsip. Dalam penyimpana arsip
ada beberapa beberapa prosedur, tempat dan sistem penyimpanan.
Kegiatan penyimpana
arsip ini sangatlah berguna untuk melindungi arsip itu sendiri. Maka
dari itu penyimpanan arsip membutuhkan suatu tempat khusus agar arsip tetap terjagaa,
aman dan memiliki nilai guna.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa Pengertian Dari
Arsip ?
1.2.2
Apa Pengertian Dari
Penyimpanan Arsip ?
1.2.3
Apa Peralatan
Tempat Menyimpan Arsip ?
1.2.4
Bagaimana Prosedur
Penyimpanan Arsip ?
1.2.5
Bagaimana Sistem
Penyimpanan Arsip ?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui
apa arsip itu.
1.3.2
Untuk mengerti dan
mengetahui pengertian dari penyimpanan Arsip.
1.3.3
Untuk mengetahaui
bagaimanaa peralatan tempat penyimpanan Arsip.
1.3.4
Untuk mengetahui
bagaimana prosedur penyimpanan Arsip.
1.3.5
Untuk mengetahui
bagaimana sistem penyimpanan Arsip.
BAB.2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsip
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu
memang menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi
perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu
sendiri.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The
Liang Gie Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana,
karena mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
ditemukan kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan lembaranlembaran
tulisan. Catatan tertulis yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga) syarat
yaitu disimpan secara berencana dan teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan
dapat ditemukan kembali secara tepat
2.2
Pengertian Penyimpanan Arsip
Penyimpanan arsip merupakan usaha memelihara arsip dengan cara meletakkan
arsip di tempat penyimpanan (alat, ruang)
yang dilakukan secara sistematis, di mana arsip disusun secara teratur, menurut
proses, metode, menggunakan alat-alat tertentu menurut format arsip. Yang
dimaksud format arsip yaitu rupa, wujud, bentuk dan media arsip. Format arsip
yang berbeda perlu disimpan dengan sistem yang berbeda.
2.3
Peralatan Tempat Menyimpan Arsip
Peralatan
penyimpanan dapat digolongkan
menjadi peralatan manual, mekanis dan otomatis. Peralatan
penyimpanan manual menyediakan ruang penyimpanan untuk dokumen, sehingga pemakai
harus menuju berkas untuk menyimpan atau mengambil dokumen dan peralatanya
sebagai berikut :
1.
Spindle file
Alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku menganga
keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat dikatakan revokusioner
karena dokumen kertas dapat
langsung ditancapkan dipaku tersebut dan tidak memerlukan ruangan
khusus. Hingga kini spindle file masih digunakan untuk menyimpan catatan, bon,
rekening dan dokumen kecil lainnya.
2.
Filing Cabinet
Ada macam-macam filing cabinet, 1) Lateral filing
cabinet, lemari arsip yang berpintu dan mempunyai papan alas untuk menyimpan
arsip secara lateral. 2) Vertical filing cabinet, Yaitu lemari arsip yang
berlaci dan memiliki penampang untuk menempatkan folder secara vertical. 3) Rotary
filing cabinet, Merupakan cabinet untuk
penyimpanan arsip menggunakan
Sistem Carousel. Yakni, arsip-arsip
disimpan di dalam map
khusus, yang diletakkan
tergantung memutari suatu piringan
(tier). Piringan dapat
berputar kedua arah.
Rotary memungkinkan semua
file tersedia di depan mata, cukup hanya dengan memutar
file. 4) Mobile filing cabinet Adalah lemari arsip yang dilengkapi dengan roda
sehingga mudah untuk digeser/dipindah. 5) Fire resistant filing cabinet yaitu lemari
arsip yang terbuat
dari bahan tahan
api, sehingga arsip yang tersimpan lebih aman.
3.
Compact Rolling
Shelving
Adalah lemari untuk menyimpan file/dokumen yang
diletakkan berjajar dan dapat bergerak di atas rel secara manual maupun mekanis,
sehingga terjadi efisiensi pemakaian ruang penyimanan arsip. Arsip lebih mudah dicari, aman, dan terhindar dari
resiko kehilangan. Kantor terlihat lebih rapi dan bersih. Sangat cocok untuk
arsip dalam jumlah banyak.
4.
Lemari Cardex
5.
Tray Cabinet
6.
Guide
Guide adalah lembaran kertas tebal atau karton manila
yang dipergunakan sebagai penunjuk atau sekat/pemisah dalam penyimpanan arsip.
Guide terdiri dari dua
bagian, yaitu : bagian yang menonjol yang
disebut tab atau
tab guide. Tab guide berguna untuk menempatkan atau mencantumkan kode-kode,
tanda-tanda atau indeks-indeks
klasifikasi; dan badan guide. Satu guide hanya mempunyai satu tab.
7.
Folder
Yaitu map berupa lipatan karton atau plastik yang
dipergunakan untuk menyimpan
warkat, ditempatkan di belakang
guide.
8.
Kartu indeks
9.
Microrecord file
Merupakan laci penyimpanan vertikal yang terdiri dari
kartu berukuran kecil. Kotak ini memiliki pembagi laci yang dapat memuat
mikrofile, kartu logam (aperture card), mikrofilm.
2.4
Prosedur Penyimpanaan Arsip
Prosedur penyimpanan adalah langkah- langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan dengan
akan disimpanya sutu dokumen. Dalam prosedur penyimpanan ada dua macam
penyimpanan yaitu, penyimpanan dokumen yang belum selesai diproses (file
pending ), dan yang kedua adalah penyimpanan dokumen yang sudah diproses (file
tetap).
Penyimpanan
file sementara adalah file yang digunakan untuk penyimpanan sementara sebelm
suatu dokumen selesai diproes. File ini
terdiri dari map –map yang diberi label tanggal yang berlaku untuk tiga
Untuk
penyimpanan file tetap atau permanent file langkah - langkah atau prosedur
dalam penyimpanan arsip adalah sebagai beriuut :
1.
Pemerikasaan.
Pemeriksaan adalah
tindakan terhadap dokumen sebelum sebuah dokumen tersebut disimpan secara
tetap. Maka yang harus dipastikan adalah apakah dokumen tersebut sudah
diprosess atau belum. Langkah ini adalah persiapan menyimpan dokumen dengan
cara memriksa setiap lembar dokumen untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen –
dokumen tersebut memang sudah siap untuk disimpan. Apaalbila dokumen siap untuk
disimpan maka kita dapat memberikan suatu tanda siap simpan.
2.
Mengindeks
Mengindeks adalah
pekerjaan menentukan pada nama apa atau subjek apa, kata – tangkap lainya,
surat akan disimpan. Penentuan kata tangkap ini tergantung kepadda sistem
penyimpanan yang dipergunakan.
3.
Memberi Tanda
Setelah menemukan nam atau indeks yang tepat untuk
sisstem penyimpanan, selaanjutnya dilakukan pemberian kode. Langkah lazim ini
juga bias disebut pengkodean, dilakukan secara ssederhana yaitu dengan
memberikan garis atau lingkaran dengan warna yang mencolok paada kata tangkap
yang suddah ditentukan pada langkah pekerjaan mengindeks.
4.
Menyortir
Mengelompokan dokumen- dokumen untuk untuk persiapkan ke
lanakah terakhir yakni penyimpanan.
Dengan dilakukan langkah ini maka dapat mempermudah proses peletakaan
dokumen berdasarkan klasifikasi dan urutan yang sudah ditentukan.
5.
Menyimpan atau
meletakan
Penyimpanan yaitu menempatakan dokuumen sesuai dengan
sistem penyimpanan dan pelaratan yang digunakan. Dan ada 4 sistem standar yang sering dipilih salah satu
sebagai sebagai sistem penyimpanan, yaitu ssistem abjaad, geografis, subjek,
dan numerik. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam prosedur penyimpanan.
Dalam langkah terakhir ini diharapkan tidak terjadi kesalahan agar langkah
prosedur kearsipan dari awal sampai akhir dengan tahap menyortir tidak sia-sia.
2.5 Sistem
Penyimpanan Arsip
Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpana dokunmen
agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan dokumen yang
sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana dokumen tersebut
sewaktu-waktu dibutuhkan. Sistem penyimpanan pada prisipnya adalah penyimpanan
berdasarkan kata-tangkap (caption) dari dokumen dari dokumen yaang disimpan
baik berupa huruf maupun angka yang disusun menurut urutan tertentu. Pada
dasarnya adalah 2 jenis urutan urutan abjad dan urutan angka.
Sistem
penyimpana yang berdasarkan urutan abjad adalah sistem-nama, sistem geografis
dan sistem subyek, sedangkan yang berdasarkan urutan angka adalah sistem
numerik, sistem kronologis dan sistem subjek numerik(sistem subjek dengan kode
nomer). Pada umumya penyimpanan sebagai sisstem penyimpanan yang standaar adalah
sistem penyimpanan sistem-abjad, sistem numerik, sistem geografis dan sistem
subjek, serta sistem warna.
1.
Sistem Abjad
Sisstem aabjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang
berdassarkan susunan abjad dari kata tangkap atau nama yang bersangkutan.
Melalui sisstem abjad ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan abjad, kataa
demi kata demi kata, hurruf dengan huruf. Naamaa dapat trdiri dari dua jenis,
yaitu nama orang dan nama badan. Nama orang terdiri dari nama lengkapaa dan
nama tunggal. Sedangkan untuk nama badan terdiri dari nama badan pemerintah,
naamaa badan swasta nama badan organisasi
Sistem
penyimpana ini ini biasanya dipilih sebagai ssistem penyimpan arsip, karena :
1.
Nama biasanya
sebagai rujukan pertama dalam pencarian dokumen. Sehingga dokumen-dokumen
cendderung dicari atau diminta melaalui namaa orang atau lembaga.
2.
Dokumen-dokumen
daari nama yang sama, akan berkelompok di bawah satu nama dan ssatu tempat.
3.
Dokumen berasal
dari banyak koresponden dengan nama yang bervariasi.
4.
Unit kerja atau
kesekertarriatan biasanya hanya menerima dan menyimpan dokumen yang berhubungan
dengan fungsi atau tugas masing-masing. Sehingga isi dokumen lebih cenderung
mengenai masalah yang sama. Untuk situasi tersebut susunan naama lebih
membantu.
5.
Nama lebih mudah
diingat oleh siapapun.
Keuntungngan pemakaian sistem penyimpanan abjad adalah sebagai
berikut :
1.
Pemahaman serta
kegiatannya mudah dan sederhana
2.
Dokumen yang
berasal dari satu nama (nama individu dan nama badan) yang sama akan
berkelompok menjadi satu.
3.
Surat masuk dan
pertinggal dari surat-keluar disimpan bersebelahan dalm satu map.
4.
Pencarian dokumen
dapat dilakukan secara lansung melalui nama pengirim yang dikirimi surat, tanpa
mempergunakan indeks. Karena itu disebut sistem lansung.
5.
Susunan guide dan
folder sederhana.
6.
Mudah dikerjakan
dan cepat didalam penemuan.
7.
Dapat juga
mempunyai file campuran.
Kerugian pemakaaian sistem penyimpanan abjad adalah
sebagai bberikut :
1.
Pencarian dengan
nama orang tidak bisa menggunakan nama depan atau panggilan tetapi melalui nama
belakang (last name)
2.
Surat-surat atau
dokumen-dokumen yang ada hubungannya satu sama tetapi berbeda nama pengirimnya
akan berbeda letak di dalam penyimpanan.
3.
Ejaan huruf sering
berbeda, sedangkan nama orang ditulis berdasarkan kemauan ejaan masing-masing.
4.
Harus mempergunakan
Peraturan Mengindeks, sehingga diperlukan pemahaman tentang pengaturan
mengindeks.
2.
Sistem geografis
Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen yang
berdasarkan kepada menurut nama tempat. Sisteem ini sering disebut juga sistem
lokasi. Sistem ini timbul karena ada kenyataan dokumen-dokumen tertentu lebih
mudah dikelompokkan menurut tempat asal pengirimnya atau nama tempat tujuan dibandingkan dengan
nama badan, nama individu, ataupun isi dokumen bersangkutan
Sistem ini tepat digunakan untuk :
1.
Organisasi atau
perusahaan yang memiliki cabang atau tempat usaha di berbagai tempat
Misalnya
bank, asuransi, kurir dan sebagainya.
2.
Organisasi atau
perusahaan memiliki usaha menyangkut dengan lokasi-lokasi.
3.
Instansi
pemerinahan yang melayani masyarakat berdasarkan kewilayahan.
4.
Perusahaan
multinasional yang memiliki mitra atau hubungan dengan berbagai negara, dan
sebagainya.
Sistem geografis dikelompokkan menjadi 3 tingkatan, yaitu
menurut nama depan negara, nama pembagian wilayah administrasi negara, dan nama
pembagian wilayah administrasi khusus.
1.
Nama depan negara,
surat atau dokumen yang diterima dari berbagai negara didalam sistem geografis
akan dimasukkan dalam map yang dengan label negara yang bersangkutan.
2.
Wilayah
administrasi negara, nama-nama tempat atau wilayah yang berdasarkan kepada
pembagian wilayah yang umum dipergunakan
sebagai bagian dari administarsi suatu negara meliputi: propinsi atau
negara bagian(state), kabupaten atau kota (city), kecamatan, kelurahan, atau
desa.
3.
Wilayah
administrasi khusus adalah pembagian wilayah
admistrasi yang berdasarkan pembagian wilayah untuk kepentingan administrasi
instansi-instansi tertentu, seperti pembagian wilayah aministrasi bank,
angkatan udara, angkatan laut, dan sebagainya.
Keuntungan dari sistem geografis :
1.
Mudah dan cepat
dalam penemuan bila nama tempat telah diketahui.
2.
Merupakan suatu
tindakan penyimpanan secara lansung, tanpa adanya rujukan atau bantuan indeks.
Kerugianya
menggunakan sistem geografis :
1.
Kemunkinannya
terdapat kesalahan bila tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
pembagian wilayah.
2.
Diperlukan indeks
yang tepat dan teliti, yaitu berkas berdasarkan geografi dan berkas abjab untuk
indeks.
3.
Bila terjadi alamat
ganda diperlukan petunjuk silang.
4.
Untuk mendapatkan
hasil terbaik, sistem geografis dapat digabungkan dengan sistem alfabetis atau
numerik.
3.
Sistem subjek
Sistem sunbyek addalah sistem penyimpanan dokumen yang
bberdassarkan isi yng bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut perihal,
pokok masalah, permasalaahan, masalah, pokok surat atau subjek. Dengan artian
sistem ini merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen yan didiasarkan pada isi
dokumen dan kepentingan dokumen. Sistem ini sangat cocook untuk penyimpanan
arsip suatu instansi atau lembaga sebab arsip tersebut berasal dari semua
bagian atau unit kerjja yang mempunyai subjek atau isi kegiatan ssendiri sendiri
dan pada penyimpanan sentraakl semuanya bergabung menjadi satu sistem.
Keuntungan dalam sistem subyek adalah :
1.
Penghematan waktu
pencarian dokumen, karena semua hal yang menyangkut ssebuah permasalahaan
terdapat dalam satu tempat penyimpanan.
2.
Dokumen subbjek
dapat siperluas secara mudah dengan cara menyisipkan subjek baru ataupun
menambahkan sub-subjek pada subjek utama.
Sedangankan kelemahaan dari sistem penyimpanan subjek
adalah :
1.
Ada kecendrungan
daftar subjek atau daftar klasifikasi tumbuh tak terkendali
2.
Penyimpanan
berdasarkan subjek tidak akan efektif bila istilah yang digunakaan tidak
dibatasi.
3.
Pengembangan atau
perluasan daftar klasifikasi, memerlukan bantuaan analis arsip yang
berpengalaman.
4.
Diperlukan penunjuk
silang yang memadai, untuk menyatukan brbagai subjek dan informasi terkait.
5.
Sering terjadi
penggunaan nama seseoraang untuk daftar subjek
Pemilihhan kataa atau frase yang akan digunakan sebagai
subjek merupakan masalah penting dalam sistem penyimpanan suubjek. Subjek yang
digunakan harus ringkas dan dafteaar istilah subjek sering disebut dengaan
namaa daftar klasifiksi subjek atau pola klasifikasi subjek. Daftar tersebut
dibagi menjadi dua jenis yaitu Daftar Klasifikasi Subjek Standar dan Daftar
Klasifikasi Subjek Buatan.
Daftar Klasifikasi standar, daftar subjek ini disebut
standa sebenarnya hanyalah karena daftar ini sudah merupakan standar umum di
dunia internasional. Sementara untuk Daftar Klasifikasi Buatan Sendiri Sendiri ini
sendiri untuk keperluan penyimpanan arsip yang mempergunakan sistem subjek,
cara yang terbaik adalah mempergunakan Daftar Klasifikasi Subjek Buatan
Sendiri. Hal ini dikarenakan kebutuhaan, fungsi, dan tugas suatu kantor tidaklah sama. Daftar buatan ssendiri dapat
diselaraskan dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing kantor.
4. Sistem Nomor
Sistem
penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari
nama-nama atau nama badan disebut
sistem-nomor. Pada sitem nomor terdapat
3 uunsur yaitu, file utama, indeks dan buku nomor. Untuk menyimpan surat
yang memerlukan map diperlukan dua macam map, map campurn dan map individu. Map
campuara berisi surat-surat dari dan kepada satu koresponden yang jumlahnya
kurang dari lima. Jika sudah mencapai lima, maka surat-surat tersebut
dipindahkan ke maap individu dan disimpan pada file nomor atau file utama.
Indeks
disini adalah suatu alat bantu untuk mengetahui nomor file yang diberikan
kepada sesuatu koresponden bila mana nomor bersangkutan tidak diketahui. Setiap
koresponden atau nama mempunyai kartu indeks. Untuk file kartu maka setiap nama
akan langsung dibuatkan indeksnya. Sedang untuk file surat, kartu indeksnya ada
2 macam, yaitu kartu indeks campuran dan kartu indeks nomor. Untuk koresponden
yang kurang dari lima maka kartu indeksnya belum dikasih nomor tetapi baaru
menggunakkan huruf C yang merupakan singkatan dari kata campuran. Dan jika
surat sudah mencaapai lima maka kartu indeks C diganti dengan nomor yang
diambil dari buku nomor (register).
Buku
nomor adalah buku yang berisi nomor-nomor yang sudah dipergunakan sebagai nomor
koresponden dalam file sistem nama. Jadi apabila memberlakukan map individu dan
map campuran, koresponden yang jumlahnya sudah mencapai 5 berhak mempunyai
nomor sendiri. Untuk memberikan nomor bagi koresponden yang berhak maka
diberikan nomor sesudah urutan yang terakhir.
Sistem
penyimpanan nomor ini lebih tepat digunakan untuk ; 1) penyimpanan berkas atau
dokumenn yang kata panggilnya menggunakan nomor, misalnya perusahaan asuransi
menyimpan polis asuransi sesuai urutan nomor-nomor polis dan bank menyimpan
data nasabah berdasarkan nomor rekening. 2) Penyimpanan surat-surat keputusan
dalam suatu organisasi, hal itu dikarenakan surat keputusan lebih mudah dikenal
dengan nomor surat keputusan. 3) pada lembaga pendidikan, yang menyimpan
dokumen siswanya berdasarkan nomor induk siswa. 4) Penyimpanan faktur
transaksi, yang diurutkan berdasarkan nomor faktur.
Keuntungan
pemakaian sistem nomor :
1.
Teliti, karena
penggnaan nomor tidak mungkin adanya nomor ganda.
2.
Kode nomor dapat
disamakan untuk semu unit kerja.
3.
Perluasann nomor
tidak terbatas
4.
Penunjuk silang
disusun berssama-sama dengan indeks
5.
Indeks memuat
seluruh nama koresponden.
Kerugian pemakain sistem nomor :
1.
Kearsipan tidak
langsung, karena untuk dapat menemukan dokumen diperlukan alat bantu berupa
indeks nomor.
2.
Untuk map campuran
diperlukan file tersendiri
3.
Inddeks yang
disusun alfabetis harus mengikuti ketentuuan peraturan mengindeks.
Beberapa laangkah teknis menyimpan surat dalam penggunaan
sistem nomor berdasarkan kasus yang muncul, dengan menggunakan map individu dan
campuran adalah : Periksa pada kartu indeks; apakah nama dokumen sudah terdapat
pada kartu indeks atau belum. Beberapa kemungkinan yang terjadi adalah apabila
nama tersebut belum terdapat dalam kartu indeks, berarti dokumen tersebut
merupakan dokumen baru. Dengan demikian langsung dibuatkan kartu indeks dengan
informasi campuran kemudian letakkan dokumen tersebut pada map campuran.
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penyimpanan arsip merupakan usaha memelihara arsip dengan cara meletakkan
arsip di tempat penyimpanan (alat,
ruang) yang dilakukan secara sistematis, di mana arsip disusun secara teratur,
menurut proses, metode, menggunakan alat-alat tertentu menurut format arsip.
Sistem penyimpanan arsip mempunyai banyak macam diantaranya, sistem penyimpanan
sistem-abjad, sistem numerik, sistem geografis dan sistem subjek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar